Mengapa ini merupakan kekalahan terburuk Inggris di Australia selama bertahun-tahun

Mengapa ini merupakan kekalahan terburuk Inggris di Australia selama bertahun-tahun

Kekalahan Pahit yang Mengubah Catatan Penting

Para pendukung Inggris memenuhi Camfield, pub terbesar di belahan selatan, namun suasana tetap muram. Mereka baru saja menyaksikan kekalahan terburuk Inggris di Australia dalam beberapa tahun. Bahkan, mereka menyaksikan Ashes Test dua hari pertama sejak 1921, sesuatu yang jarang terjadi. Para penonton datang dengan harapan tinggi, tetapi mereka pulang dengan rasa kecewa. Selain itu, tiket pertandingan hari ketiga hanya berubah menjadi pembatas buku mahal.

Inggris sebenarnya memegang peluang emas sejak awal laga. Mereka unggul dalam momen penting dan sempat memimpin dengan rasa percaya diri tinggi. Namun, semuanya runtuh dalam hitungan jam. Kondisi lapangan yang sulit justru membuat para pemukul menjadi spesies terancam, dan Inggris gagal mengelola tekanan.

Ketika Kondisi Berubah Secara Drastis

Pada pukul satu siang, Inggris unggul 105 run dengan sembilan wicket tersisa. Banyak pendukung percaya Inggris akan mematahkan kutukan 14 tahun tanpa kemenangan. Namun, empat jam kemudian, semuanya berubah. Inggris kalah delapan wicket, dan permainan selesai bahkan sebelum hari benar-benar panas. Momen itu menegaskan kembali bahwa stadion Perth tetap membawa nestapa bagi Inggris dengan hanya satu kemenangan dari lima belas kunjungan.

Ketika sesi terakhir dimulai, Inggris masih menjadi favorit. Target 205 run untuk Australia terlihat berat. Namun, Travis Head tampil luar biasa. Ia mengubah permainan melalui pukulan penuh agresi. Serangan Inggris yang baru saja tampil garang sehari sebelumnya kini terlihat rapuh. Seluruh ritme dan kontrol hilang dalam hitungan menit.

Pola Kekalahan yang Terulang

Inggris bukan tim buruk. Mereka sebenarnya tim bagus yang sering menampilkan permainan spektakuler. Namun, mereka juga tim yang keras kepala dan lambat belajar. Sayangnya, beberapa kekalahan mereka justru bersifat self-inflicted, sesuatu yang kerap mereka ulangi.

Mereka kehilangan pertandingan di Wellington setelah memaksa New Zealand follow-on. Mereka juga kalah pada Ashes sebelumnya setelah deklarasi terlalu cepat. Bahkan ketika memiliki peluang besar seperti saat menghadapi India di The Oval, mereka tetap gagal. Pola ini terus berulang dan kembali muncul di Perth.

Untuk memperjelas pola ini, berikut satu tabel ringkas:

TahunLawanKondisi UnggulHasil Akhir
2023New ZealandMenang besar, follow-onKalah
2023AustraliaDeklarasi hari pertamaKalah
2024IndiaPeluang chase besarKalah
2025AustraliaUnggul 105 runKalah

Dampak Kekalahan pada Australia

Kekalahan ini terasa pahit karena Inggris sebenarnya berpeluang besar mengguncang Australia. Media lokal bahkan sempat mengkritik tim tuan rumah. Mereka menyoroti penampilan buruk dan kekhawatiran soal cedera Nathan Lyon. Namun, kemenangan cepat mengubah suasana. Usman Khawaja, yang sebelumnya diragukan, kini menjadi pahlawan.

Steve Smith, sebagai kapten sementara, duduk dengan penuh lega di konferensi pers. Ia bahkan memuji Travis Head dengan tepukan bangga, mengingatkan publik pada momen delapan tahun lalu ketika Australia menertawakan insiden Jonny Bairstow.

Dengan hasil ini, Australia memasuki Test kedua di Brisbane dengan rasa percaya diri tinggi. Mereka sangat kuat di format day-night. Pat Cummins juga dapat dipulihkan tanpa terburu-buru. Sementara itu, Mitchell Starc kembali menunjukkan keahlian magis dengan bola pink.

Arah Inggris Setelah Kekalahan

Inggris kalah begitu cepat sehingga mereka sempat pulang, beristirahat, dan kembali lagi sebelum laga berikutnya. Mereka bahkan memilih tidak ikut laga pemanasan pink-ball di Canberra. Keputusan ini berisiko, tetapi Stokes dan McCullum percaya pada kekompakan tim.

Zak Crawley kembali menjadi sorotan karena performanya terus menurun. Ia hanya bertahan 11 bola di dua inning. Namun, Inggris tidak memiliki opsi opener lain. Meski beberapa pemain muda tampil di tim Lions, perubahan tetap kecil kemungkinannya.

McCullum menegaskan bahwa tim akan tetap berpegang pada blueprint mereka. Keyakinan itu penting, tetapi mereka harus segera memperbaiki eksekusi. Jika tidak, mereka bisa tertinggal 2-0 dan kembali mengulang sejarah menyakitkan selama 14 tahun.

Share this